Hindari Fitnah DAJJAL.....!!!!!
Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,
dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan
sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.
Amma Ba’du:
Di antara fitnah besar yang diperingatkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya dan akan terjadi diakhir zaman adalah fitnah Dajjal. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahih mereka berdua dari Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan para shahabatnya, lalu beliau memuji Allah subhanahu wa ta’ala
dengan pujian yang agung, kemudian beliau menyebut fitnah Dajjal dan
bersabda: Sesungguhnya aku telah memperingatkan kepada kalian tentang
perkara ini, dan tidaklah seorang nabi pun kecuali dia telah
memperingatkan kaumnya dengan perkara ini, Nuh telah memperingatkan
kaumnya dengan perkara ini, akan tetapi aku akan mengatakan sesuatu
kepada kalian suatu perkataan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang
nabi pun kepada kaumnya, kalian harus mengetahui bahwa dia bermata
juling, dan Allah tidak juling”.[1]
Al-Imam Al-Safarayini rahimhullah berkata: Seyogyanya bagi setiap
orang yang alim untuk menyebarkan hadits-hadits tentang Dajjal di antara
anak-anak, para wanita dan pria, terlebih pada zaman kita ini, zaman
fitnah yang merajalela, bencana banyak terjadi, syi’ar-syi’ar sunnah
telah memudar, sehingga perkara sunnah seakan menjadi bid’ah, sementara
perkara bid’ah sebagai syari’at yang harus diikuti, tiada daya dan upaya
kecuali dengan kehendak Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung”.[2]
Dajjal adalah seorang keturunan anak Adam, dia memiliki sifat yang
banyak, banyak hadits-hadits yang menjelaskan kepada manusia tentang
dajjal dan hadits-hadits yang memperingatkan tentang keburukannya,
sehingga pada saat dia keluar maka orang-orang yang beriman akan segera
mengenalnya dan tidak terfitnah dengannya. Di antara sifatnya adalah
bahwa dia lelaki berkulit merah, pendek, congkak, berambut keriting,
buta pada bagian mata sebelah kanan, seakan anggur yang mengambang di
atas air, pada mata sebelah kirinya terdapat daging keras, yaitu daging
yang tumbuh pada bagian permuakaan mata, di antara kedua matanya
terdapat tulisan kafir, setiap orang mu’min pasti bisa membacanya baik
dia bisa menulis atau tidak bisa menulis, dia mandul tidak bisa
berketurunan.
Dajjal akan datang dari arah timur di negeri Khurasan, dia akan
diikuti oleh tujuhpuluh ribu orang dari Yahudi Ashbahan. Ibnu Katsir
berkata: Maka dia akan muncul pertama kali di Ashfahan dari sebuah
perkampungan bernama Al-Yahudiyah, dan dia akan diiringi oleh tujuh
puluh ribu penduduk kampung tersebut, mereka memiliki senjata dan
berjubah sijan, yaitu jubah berwarna hijau, selain itu dia dibela oleh
tujuh puluh ribu tentara tatar dan banyak orang dari bangsa Khurasan.
Tahap pertama dia muncul sebagai raja yang dictator, kemudian dia
mengaku diri sebagai Nabi kemudian dia mengaku dirinya sebagai Tuhan
yang memiliki sifat rububiyah. Maka diapun diikuti oleh mereka yang
bodoh dari keturunan anak Adam dan orang gembel dari para pengembala dan
orang awam. Dan dia akan dilawan oleh hamba-hamba Allah subhanahu wa ta’ala yang shaleh yang diberi petunjuk oleh -Nya, dan tentara Allah subhanahu wa ta’ala
yang bertaqwa. Manusia berlari menjauhinya menuju gunung-gunung, dan
berkelana di atas bumi menghindarinya, maka dia tidak meninggalkan
sebuah negeripun kecuali dia memasukinya kecuali Mekkah dan Madinah,
maka Allah subhanahu wa ta’ala mengharamkannya memasuki kedua wilayah tersebut, sebab para malaikat tetap siaga menjaga kedua wilayah tersebut”.[3]
Dan fitnah Dajjal adalah fitnah yang paling besar sejak Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan Nabi Adam alaihis salam, hal itu disebabkan karena Allah subhanahu wa ta’ala
memberikan kemampuan baginya untuk menampilkan perkara yang luar biasa
dan diluar jangkuan manusia, yaitu perkara yang membuat akal menjadi
terkagum-kagum dan membuat pikiran menjadi bingung. Di sebutkan bahwa
bersamanya surga dan neraka, surga yang dibawanya sebenarnya adalah
neraka dan neraka yang ikut bersamanya pada hakekatnya adalah surga, dia
juga memiliki sungai dari air, roti bergunung-gunung, dia memeritahkan
langit untuk menurunkan hujan maka terjadilah hujan dan dia juga
memrintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman maka tanamanpun tumbuh dan
harta perbendaharaan bumi setia mengikutinya.
Dia berjalan menempuh jarak yang jauh dengan kecepatan yang tinggi,
sama seperti kecepatan hujan, angin mengikutinya dari belakang dan
banyak lagi peristiwa luar bisa yang terjadi pada dirinya. Semua yang
terjadi di atas telah disebutkan di dalam hadits yang shahih sebagai
ujian dan cobaan dari Allah, agar orang yang ragu-ragu menjadi binasa
dan orang-orang yang bertaqwa menjadi selamat. Diriwayatkan oleh Muslim
di dalam kitab shahihnya dari Hudzaifah RA berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: Sungguh aku lebih mengetahui dari diri Dajjal sendiri tentang
apa-apa yang dibawanya, dia akan membawa dua sungai yang mengalir,
salah satunya bisa disaksikan oleh mata, yaitu air yang putih bening dan
yang lain dengan pandangan mata akan terlihat api yang menyala-nyala.
Jika salah seorang mendapatkan hal itu maka hendaklah dia mendatangi
sungai yang terlihat seperti api, hendaklah dia memejamkan matanya
kemudian menundukkan kepalanya dan hendaklah dia minum darinya, sebab
sesungguhnya hal itu adalah air segar dan Dajjal adalah seorang yang
buta sebelah matanya, pada permukaannya terdapat daging yang keras,
tertulis “KAFIR” di antara kedua matanya itu, dia akan bisa dibaca oleh
setiap orang yang beriman baik dia pandai menulis atau tidak”.[4]
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Nawwas bin
Sam’an tentang Dajjal bahwa para shahabat berkata: Wahai Rasulullah,
berapa lamakah dia akan tinggal di bumi ini? Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Empat
puluh hari, satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan,
dan satu hari seperti satu jum’at dan seluruh hari-harinya seperti
hari-hari kalian”. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, hari yang seperti satu tahun apakah cukup padanya shalat satu hari?. Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak,
akan tetapi ukurlah dengan ukurannya. Wahai Rasulullah berapakah
keceptannya di atas bumi?. Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: Seperti hujan yang diikuti angin, dia mendatangi suatu
kaum maka dia menyeru kaum tersebut dan mereka percaya kepadanya dan
memenuhi seruannya, dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka
turunlah hujan, dan dia memerintahkan bumi untuk tumbuh maka bumipun
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, maka para pengembala pun akan menempuh
jarak yang sangat jauh mengikuti padang rumput , dan puting-putting susu
gembalaan mereka penuh dengan air susu dan badannya gemuk dan subur.
Kemudian dia mendatangi suatu kaum lalu dia menyeru mereka agar beriman
kepadanya, maka kaum itu menolak seruannya, maka diapun meninggalkan
mereka, akibatnya kaum tersebut mengalami kegersangan tidak memiliki
harta, lalu dia melewati tanah yang tandus dan dia berkata kepada tanah
tersebut: Keluarkanlah segala apa yang tersimpan di dalam perutmu, maka
semua yang ada di bumi mengikutinya seperti suara lebah. Lalu dia akan
memanggil seorang lelaki yang muda belia dan menebasnya dengan pedang
lalu pemuda tersebut terbelah menjadi dua bagian, dan meninggal dunia,
kemudian dia memanggilnya dan pemuda itupun datang dan wajahnya
bertahlil sambil tersenyum. Pada saat itulah Allah subhanahu wa ta’ala
mengutus Al-Masih bin Maryam dan dia turun dari menara putih di
Demaskus, dia meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap-sayap dua
malaikat, apabila dia menundukkan kepalanya maka dia akan meneteskan
air dan apabila dia menegakkan kepalanya maka rambutnya akan melandai
seperti permata, maka tidaklah mendatangi orang kafir dan mendapatkan
hembusan nafasnya kecuali dia akan mati, dan nafasnya akan berhembus
sejauh pandangannya. Maka Nabi Isa pun mengejarnya sehingga
mendapatkannya di sisi pintu Lud lalu kemudian membunuhnya, kemudia
datang kepada Isa bin Maryam kaum yang dijaga oleh Allah subhanahu wa
ta’ala dari fitnah Dajjal lalu Isa mengusap wajah mereka dan Dia
memberitahukan kepada mereka tentang derajat mereka di dalam surga”.[5]
Adapun cara untuk menjaga diri dari fitnah Dajjal, maka Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada umatnya bagiamana cara meraka dalam menjaga diri dari fitnah dajjal, di antara cara tersebut adalah:
Pertama: Berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah, serta memhami nama-nama Allah subhanahu wa ta’ala yang mulia dan sifat-sifat -Nya yang tinggi, yaitu sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh seorangpun selain Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan memahami sifat ini maka dia mengetahui bahwa Dajjal adalah manusia biasa yang membutuhkan makan dan minum dan Allah subhanahu wa ta’ala suci dari sifat-sifa tersebut, Dajjal orang yang buta sebelah matanya, dan Allah subhanahu wa ta’ala
tidak buta pada salah satu matanya, tidak ada seorang pun yang bisa
melihat Tuhannya sehingga dia mati, sementara Dajjal disaksikan oleh
seluruh manusia pada saat dia keluar ke hadapan masyarakat baik yang
beriman atau yang kafir.
Kedua: Berlindung kepada Allah subhanahu wa ta’ala
dari fitnah Dajjal, khususnya pada saat shalat, dan telah diriwayatkan
di dalam sebuah hadits yang shahih oleh Imam Muslim dari Abi Hurairah RA
bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Apabila salah seorang di antara kalian melakukan tasyahhud maka hendaklah dia berlindung kepada Allah subhanahu wa ta’ala
dari siksa neraka Jahannam, dan dari siksa kubur, serta dari fitnah
hidup dan mati, juga berlindung dari keburukan fitnah al-masihud
dajjal”.[6]
Ketiga: Mengetahui hadits-hadits yang menerangkan
tentang sifat-sifat Dajjal, waktu keluarnya, tempat munculnya dan cara
agar selamat darinya. Aku telah menyebutkan sebagiannya dan barangsiapa
yang ingin memperjelas masalah ini secara panjang lebar maka hendaklah
dia membaca kitab Al-biadyah Wan Nihayah, karangan Ibnu Katsir, atau
kitab Ittihaful jama’ah, karangan syekh Al-Tuwaijiri atau kitab
Al-Asyartus Sa’ah karangan syekh Al-Wabil dan yang lainnya.
Keempat: Menghafal ayat-ayat surat Al-Kahfi. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam
telah memerintahkan untuk membaca pembukaan surat Al-Kahfi agar
terhindar dari fitnah dajjal dan pada sebagian riwayat membaca ayat-ayat
penutup surat Al-Kahfi. Diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab
shahihnya dari Abi Darda’ bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi maka dia akan terjaga dari fitnah Dajjal”.[7] Dan di dalam sebuh riwayat: “Dari akhir surat Al-Kahfi”.[8]
Imam Nawawi berkata: Sebab hal yang demikian itu adalah karena pada
pembukaan ayat surat Al-Kahfi tersebut terdapat perkara-perkara yang
menakjubkan dan barangsiapa yang memahaminya maka dia akan terhindar
dari fitnah Dajjal, begitu pula dengan akhir surat Al-Kahfi. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba -Ku menjadi penolong selain Aku?? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Kahfi: 102)
Kelima: Berlari menjauh dari Dajjal dan yang lebih utama adalah bertempat tinggal di Makkah dan Madinah, sebab Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam
telah memberitahukan bahwa dia tidak akan bisa memasuki Mekkah dan
Madinah. Maka hendaklah bagi seorang muslim untuk menghindarinya pada
saat dia keluar, sebab Allah telah memberikan kemampuan baginya untuk
mempertontonkan perkara yang luar biasa sebagai fitnah bagi manusia,
sebab seorang lelaki mendatanginya dan dia menyangka bahwa dirinya
memiliki iman dan keteguhan namun dia terjebak menjadi pengikut Dajjal.
Diriwyatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunannya dari Imron bin
Hushain bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal maka hendaklah dia
menjauh darinya, demi Allah sesungguhnya seseorang akan mendatanginya
dan dia menyangka bahwa dirinya beriman namun akhirnya terjebak
mengikutinya karena berbagai syubhat yang yang ada padanya saat
dibangkitkan atau kerena berbagai syubhat yang menjadi sebab
dibangkitkannya, seperti inilah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda”.[9]
Kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar Dia melindungi kita dan seluruh kaum muslimin dari fitnah Dajjal.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam
tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga,
shahabat serta seluruh pengikut beliau.
by Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi
Sumber : http://indonesian.iloveallaah.com/fitnah-dajjal/
0 komentar: