Sabtu, 20 Oktober 2012

Mengungkap Kelicikan Zionis Yahudi

 
Jauh hari Allah Ta’ala telah mengkabarkan kepada umat Islam, bahwa kaum Yahudi, terutama kelompok Zionis Yahudi merupakan musuh yang paling keras perlawanannya. Hati mereka tidak pernah rela dan tenang jika tidak dapat memurtadkan orang-orang Islam atau merusak imannya. Mereka akan selalu berupaya sekuat tenaga—menggunakan cara-cara halus maupun kasar—memaksa muslimin mengikuti tata cara, pemikiran hingga millah (agama) Yahudi (atau Nasrani)

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah (agama) mereka…” (QS. Al-Baqarah: 120)

Yahudi adalah bangsa keturunan Yahuza (asal kata Yahudi), salah seorang anak Nabi Ya’kub yang dikenal sebagai Israil. Nabi Ya’kub adalah putra Nabi Ishak. Nabi Ishak adalah putra Nabi Ibrahim dari istri pertama, Sarah. Dari istri kedua, Hajar, Nabi Ibrahim dikarunia anak bernama Nabi Ismail yang menurunkan bangsa Arab. Jadi bangsa Arab dan Yahudi sebenarnya masih satu keturunan dari Nabi Ibrahim. Namun, Al-Qur’an menyebutkan bahwa bangsa Yahudi adalah yang paling keras memusuhi umat Islam.
Permusuhan orang-orang Yahudi dan Zionis yang begitu keras atas orang-orang beriman adalah wujud dari sikap dengki mereka pada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dan umatnya. Karena Allah Ta’ala telah memilih Muhammad sebagai utusan terakhir untuk seluruh umat manusia. Bukan dari bangsa mereka, tetapi dari bangsa Arab yang mereka pandang lebih hina dan rendah.

“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya suatu kebaikan kepada mu (umat Islam) dari Rabb-mu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian) dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al-Baqarah: 105)

Kedengkian dan sikap permusuhan kaum Yahudi terhadap Islam, membuat mereka berani mendustakan kerasulan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, meski mereka telah mengetahui dan memahaminya dari Taurat dan Injil. Tetapi mereka menyembunyikan dan mengingkari kebenaran itu (QS. Al-Baqarah: 146). Bahkan terhadap Allah Subahanahu Wa Ta’ala, mereka berani menyifatinya miskin, sedang mereka yang kaya. Mahasuci Allah dari tuduhan mereka yang terlaknat itu (QS. Ali Imran: 181).
Demikian besar kebencian kaum Yahudi terhadap Islam, kekejian dan kelicikannya akan terus berjalan bahkan akan lebih berkembang lagi sampai akhir zaman.
Sampai kapan pun, mereka tidak akan rela jika negeri-negeri Muslim menjadi kuat, bersatu-padu menguasai imperium dunia.
Bukan tidak mungkin, kaum Muslimin akan mewarisi sejarah yang gemilang, seperti Kesultanan Turki Utsmani berhasil menaklukkan Andalusia atau Salahuddin Al Ayyubi yang merebut Baitul Maqdis. Kecemasan inilah yang mendorong mereka , menghimpun segala energi untuk membelah kekuatan umat, memperlemah barisan, mental, politik, militer, dan ekonominya hingga ke titik nadir.
Berbagai cara dilakukan untuk merontokkan negeri-negeri Muslim, mulai dari berbagai macam tipudaya sebagai berikut: embargo senjata dan ekonomi, perdagangan bebas, menerapkan politik devide et impera (politik belah bambu), seperti menghembuskan isu Sunni-Syiah, menanam spionase di setiap organisasi Islam, membangkitkan radikalisme, hingga meracuni umat dengan pemikiran liberal, termasuk merusak generasi muda Islam dengan narkoba dan pornografi.
Itulah sebagian kecil cara yang ditempuh Zionis Internasional dalam menghancurkan negeri-negeri Muslim. Dengan kekuatan terselubung dan tak tersentuh (invisible hand), seperti menggunakan banyak “baju” untuk mengelabui atau berkedok dewa penolong, tak tahunya langsung menikam ke jantung kekuatan umat Islam.
Gerakan Yahudi di Indonesia
Yahudi memasuki Indonesia pada tahun 1770-an. Awalnya ketika Hittler berkuasa di Jerman, sejak saat itu banyak warga Yahudi yang melarikan diri ke negara-negara lain di dunia termasuk ke Indonesia melalui Rusia. Salah satunya nenek dari Dhani (Dewa), adalah seorang keturunan Yahudi.
Tidak mudah untuk melacak jejak Yahudi di Indonesia, apalagi gerakannya sangat rahasia. Aktifitas mereka sangat halus dan berkedok kegiatan sosial dan kemanusiaan. Namun sasaran dan tujuannya sangat jelas, yaitu menghapuskan Islam.
Keberadaan kaum zionis di Indonesia dapat di lacak dari gedung-gedung dan bangunan-bangunan tua di Indonesia yang memiliki sejarah sebagai tempat berkumpulnya gerakan ini. Tempat-tempat tersebut bernama “Loge-gebow” tempat pertemuan para Vrijmetselarij. Loge-gebow atau rumah arloji atau rumah setan adalah sebuah sinagog, tempat peribadatan kaum Yahudi. Sementara Vrijmetselarij (lebih dikenal dengan Freemasonry) adalah organisasi bentukan Zionis Yahudi di Indonesia (zaman Hindia Belanda-VOC). Organisasi ini tidak berdiri sendiri, melainkan sebuah organisasi dari gerakan Zionis Yahudi Internasional yang berkedudukan di London-Inggris sejak 1717 M. Freemasonry inilah yang kini mengendalikan gerakan-gerakan zionis Yahudi di seluruh dunia, melalui organisasi-organisasi rahasia kecil lainnya (Herry Nurdi, “Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia”, 2007).
Gerakan zionis Yahudi ini walaupun mengatasnamakan kemanusiaan, tujuan akhirnya adalah menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan umat manusia di semua negara yang ditempatinya. Mereka ingin menjadi kaum yang menguasai dunia dengan cara merusak bangsa lain khususnya umat Islam. Satu dari sekian doktrin yang sangat kuat di tanamkan kepada pengikutnya adalah sikap mereka kepada agama. Mereka menganggap semua agama itu benar. Ini persis dengan ajaran plularisme, yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam.
Khalil Saman, seorang anggota Freemasonry mengatakan, “Sesungguhnya semua ajaran agama itu sama saja, merupakan ajaran moral yang ada kalanya bertentangan dengan moralnya sendiri…Kewajiban seorang freemasonry untuk menyadarkan mereka dan membebaskannya dari kekangan agama…”
Yahudi sangat bercita-cita pada tujuan gerakan ini, di Palestina sendiri mereka berupaya merebut bangunan Sulaiman, menghancurkan masjid Al-Aqsha dan mendirikan Israel raya, yang melingkupi Palestina, Mekah dan Madinah. Buktinya, hingga hari ini berbagai upaya penghancuran (masjid Al-Aqsha) dan pengusiran muslim Palestina dari negerinya kerap dilakukan.
Sedangkan di Indonesia, melalui antek-anteknya, mereka berhasil menguasai sektor politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Melalui sektor ekonomi, terutama bidang perbankan, Yahudi berupaya melahirkan sistem perekonomian berbasis bunga bank (riba). Dengan sistem ini mereka membelenggu warga Indonesia khususnya muslimin bergelut dengan riba. Efeknya sangat besar, menjauhkan muslimin dari rahmat dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sehingga do’a sebagai ‘senjata ampuh’ umat Islam kini tidak mereka takutkan lagi.
Selain itu, perusahan-perusahan nasional, baik swasta maupun BUMN sebagian besar sahamnya sudah dikuasai mereka. Indosat, Sampoerna (perusahaan rokok), Yamaha, dan Debindo merupakan satu bukti nyata keberadaan mereka di Indonesia. (lihatlah gambar semua produk tadi memiliki kesamaan dengan perlambang star of david).
Belum lagi kafe-kafe dan diskotik-diskotik di kota-kota besar, sebagian ada yang menggunakan lambang atau kode-kode zionis. Termasuk LSM-LSM yang kerap menunggangi para aktivis muda (mahasiswa dan pemuda) untuk berbuat chaos dengan bendera-bendera yang memunculkan gaya komunisme baru.
Dr. Ridwan Saidi (pemerhati zionis internasional) mengatakan, termasuk lambang beberapa televisi (TV) swasta di Indonesia memiliki makna-makna zionisme. Ini terbukti, hampir semua stasiun televisi yang ada saat ini menayangkan program-program yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, mistik, huru-hara, percintaan, hamil di luar nikah, sadisme, provokatif, gossip dan adegan konyol lainnya sudah menjadi bagian acaranya.
Tidak ketinggalan, bidang pendidikan merupakan sorotan yang paling diminati Zionisme Yahudi. Orang-orang pintarnya diberi beasiswa untuk belajar Islam di universitas terkemuka Amerika dan Eropa. Otak mereka di ‘cuci’ dengan faham-faham Zionis. Tesis dan desertasi mereka menjadi ‘senjata makan tuan’ bagi umat Islam. Sehingga lahirlah Jaringan Islam Liberal (JIL) dengan Pluralismenya dan aliran Revesioner dengan keberaniannya mengubah kandungan Al-Qur’an dan menghujat hadits-hadits shahih, serta aliran-aliran sesat lainnya.
Termasuk anak-anak kita yang kini berada di taman kanak-kanak (TK) maupun sekolah dasar (SD), sedikit-demi sedikit pengetahuan mereka disesatkan. Contohnya terhadap keberadaan masjid Al-Aqsha di Palestina. Mereka tidak pernah dikenalkan dengan lokasi masjid umat Islam pertama itu, tempat dimana Rasulullah singgah sebelum melakukan mi’raj ke sidratul muntaha. Hal ini dinyatakan Herry Nurdi (mantan wartawan senior sabili), setelah dirinya melakukan penelitian terhadap berbagai buku peta dunia (ATLAS).
Menurutnya, di dalam ATLAS (termasuk globe) tidak ditemukan satu lokasi dimana negeri Palestina berada, bahkan yang ada adalah Israel—negara yang menumpang pada tanah muslimin. Lebih heran lagi, pada bagian belakang ATLAS—gambar bendera negara-negara di dunia—tidak ditemukan bendera Palestina, dan lagi-lagi digantikan dengan bendera Israel. “Ini menunjukan ada upaya dari kaum zionis Yahudi untuk menghapus ingatan generasi muda muslim sejak dini dari sejarah Islam, bahwa di dunia ini tidak pernah berdiri masjid kebanggaan umat Islam, Al-Aqsha, yang jelas-jelas milik muslimin.” Ungkap Herry Nurdi dalam seminar “Mengungkap Freemason dan Zionisme di Indonesia,” di UNTIRTA Cilegon, Banten, (9/6)
Lebih jauh ia mengungkapkan, gerakan berbahaya dari zionis Yahudi ini kini telah merambah ke rumah-rumah umat Islam di Indonesia. Ia mencontohkan, tayangan TV bernama Mamamia, KDI, Indonesia Idol dan yang serupa lainnya, merupakan upaya Yahudi untuk meninabobokan umat Islam dengan kesenangan-kesenangan dunia. Hingga akhirnya melupakan urusan muslimin yang amat besar, yaitu rasa kepedulian terhadap saudaranya yang tertindas, rumah suci—masjid—yang dihancurkan, dan tanahnya yang dirampas.
Kini, sangat sedikit—bahkan tidak ada—bidang kehidupan yang bersih dari campur tangan Zionis Internasional, pun di bidang politik, tak ada satupun kebijakan yang terlepas dari kepentingan Zionis.
Sebab itu hendaknya umat Islam sadar, bahwa Yahudi dan Nasrani akan terus berupaya menghancurkan agama ini, tidak hanya simbol-simbolnya yang di rusak, yang lebih berbahaya lagi mereka meracuni pikiran muslimin dengan faham-faham yang sesat dan menyesatkan (sekuler, pluralis, liberalism, dan isme-isme lainnya).
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah (agama) mereka…”
Wahai kaum muslimin, ketahuilah Yahudi dan Nasrani bersatu untuk merusak dan menghancurkan Islam, maka jika muslimin tetap berpecah belah, hanya mementingkan ego dan kepentingan kelompok atau golongannya sendiri, niscaya kemenangan akan jauh dari tangan muslimin.
Takhtim
Keruntuhan muslimin dan kejayaan bagi Yahudi dan Nasrani tidak dapat dipisahkan dari tumbangnya kekhilafahan muslimin pada masa Turki Utsmani tahun 1924 M. Zionis Yahudi melalui Mustafa Kemal Atatturk telah berhasil merubah sistem kepemimpinan muslimin yang berbasis khilafah kepada negara-negara (sekuler).
Sejak itu, umat Islam kehilangan kepemimpinan yang dapat melindungi umat dalam menegakkan syari’at dan mencegah upaya perlawanan musuh-musuh Islam. Muslimin kehilangan kekuatannya dan hidup terjebak dalam sekat nasionalisme yang sempit, hilang rasa peduli dan empati terhadap saudara-saudaranya yang tertindas. Bahkan, akibat paling pahit dihapusnya kekhilafahan ialah lahirnya negara Israel ditengah-tengah bumi muslimin (Palestina).
Untuk kembali mewujudkan persaudaraan dan kesatuan umat Islam, Allah telah menetapkan syari’at khilafah sejak diturunkannya manusia di permukaan bumi ini (QS. 2:30; 3:103; 4:58-59). Sejarah membuktikan ketika umat Islam melaksanakan syari’at ini, mereka berhasil memimpin dunia dan mewujudkan kedamaian di muka bumi serta menghindari kekacauan di atasnya.
Sumber : “Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia”, 2007

0 komentar: